Selera musik saya mungkin juga layaknya roda, kadang keras
(butuh semangat) dan terkadang lembut bagaikan soft fur. Mungkin saya terjebak pada anggapan dikotomi saat itu,
dimana semua harus imbang dan berpasangan. Yin dan Yang adalah dua sisi yang
saling melengkapi. Jika malam-siang, kanan-kiri saya harus melengkapi sisi
keras nan cepat itu dengan lembut dan mendayu-dayu. Ya kadang saya mendengarkan
Semakbelukar, band melayu revolusioner yang sudah bubar itu. Kadang pula Pearl
Jam. Dan malam itu mungkin waktu yang tepat untuk menjadi jinak dan diam.
Malam itu, malam yang membuat saya harus bertarung dengan
kesendirian saya (sendiri dikosan). Waktu itu malam dan kesendirian hampir
membuat saya gila. Saya membuang kesunyian dengan lagu dari R.E.M yang telah
lama mengendap di laptop setelah berbulan lalu saya unduh. Beberapa lagu dari
mereka sudah tidak asing ditelinga macam Man
On the Moon dan Losing My Religion.
Malam itu memang semua yang saya dengarkan adalah Greatest Hits Collection mereka. Ada 18 lagu.
Saya sedikit tersentak pada track terakhir yang saya dengarkan, kemudian saya mencoba mengulang
lagu pada track yang sama. Setelah saya tahu judul lagu tersebut adalah
Nightswimming. Saya berkata sendiri ‘apik
cak lagune’. Tapi kenapa saya juga ingin berenang malam hari jadinya, sesuai
judul lagu itu. Padahal saya tipe orang yang tidak kuat dingin. Untuk wudhu di
malam hari jika mau melaksanakan sholat Isya’ pun rasanya seperti ditusuk
dingin njengkut yang luar biasa.
Pada malam yang hampir mendekati seperempat itu memang
ketika saya merasa tidak ada film yang perlu untuk ditonton, tidak ada buku
yang wajib dibaca, dan lagu-lagu yang biasanya sudah terlalu ringkih untuk
diputar. Maka saya memilih merebahkan badan sambil memutar lagu dari band yang
belum banyak saya dengarkan ini.
Cinta, memori dan harapan meleleh menjadi satu dalam balutan
balada melodi indah ketika mendengar Nightswimming.
Bagi saya Nightswimming seperti hujan dibatas kemarau setelah kebosanan saya
saat itu. Bosan berteman sepi dan kopi, dan bahkan beberapa pesan singkat di handphone seperti hanya gabungan huruf
tak bermakna. Bagaimana kadang lagu balada seperti ini seperti lebih buas dari
dari lagu biasanya yang terdengar ditelinga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar