Sabtu, 15 Maret 2014

Tidak Akan Ada Hari yang Spesial

Selamat ulangtahun untuk diriku sendiri

Sejatinya ada yang layak ditebus dalam sebuah perjalanan usia, entah tentang kedewasaan atau kebijaksanaan. Bagi saya pertambahan usia adalah sebuah tuntutan untuk tak lagi banyak bermain, tak lagi banyak bersenang-senang. Hari ini, hari yang kemudian kusebut hari ulangtahun selalu menyingkap kesadaran-kesadaran lain. Bahwa di umur yang saat ini apa yang telah saya capai? Tidak banyak. Saya belum menghasilkan apapun dalam sebenar-benarnya sebuah ekspentasi atas seorang manusia.

Diusia saya yang saat ini dibelahan bumi lain pada masanya Bill Gates telah memulai mendirikan Microsoft atau yang lain Steve Jobs juga mendirikan Apple di usia saya saat ini. saya tidak melihat kesuksesan mereka saat ini sebagai sesuatu yang harus saya capai. Tetapi merupakan sebuah isyarat yang saya butuhkan bahwa diusia ini saya harus memulai melakukan sesuatu, entah apapun hasil yang akan saya dapatkan. Saya juga harus tetap rendah dan bersiap untuk kemungkinan terpahit sekalipun.

Barangkali saya bukan seperti kebanyakan orang yang selalu memaknai hari lahirnya sebagai sesuatu yang layak untuk dirayakan dan bersuka cita menyambutnya. Memperbuasnya dengan lagu selamat ulangtahun, beberapa pengharapan dan tiupan lilin. Saya tidak pernah atau mungkin belum pernah merasa suka cita seperti mereka dalam menyikapi hari lahir saya. memang barang tentu suka cita yang saya maksud sangat subjektif dan relatif. Sampai usia saat ini belum sekalipun saya merayakan hari ulangtahun. Iya, saya tidak mengada-ada. Bahkan seringkali dihari seperti ini saya agak bersedih, namun ada juga sedikit rasa syukur di lain sisi. Bahwa saya masih diberi hidup sampai usia ini. kesedihan yang sering saya rasakan bahwa umur saya bukannya semakin bertambah yang ada malah semakin berkurang.

Hari ini pun saya akan tetap melakukan hal-hal seperti biasa, minum kopi dipagi hari, merenung diwaktu dhuha, bersendawa seperlunya, membuang sampah, membaca buku sebelum tidur. Tidak akan ada yang istimewa hari ini, tidak ada ritual tiup lilin, dan saya tak pernah mengharapkannya. Cuma kesadaran mungkin yang akan berubah, usia hanya akan saya jadikan sebuah alasan untuk melakukan sesuatu hal yang lebih berguna dan lebih bijak. Rencana mungkin yang saya perlukan untuk mewujudkan keinginan yang ingin saya ungkapkan hanya kepada setan yang setia membuat saya malas dan ragu untuk melakukan suatu hal. ‘setan yang selalu bersetia menyertaiku, kali ini saya akan bersungguh-sungguh, aku tidak akan terlena oleh keraguan yang kau bisikkan, aku akan berbeda dari hari yang kemarin. Jika kau bersikeras tetap ingin mengangguku bekerjalah lebih keras, bila kau tidak keberatan lebih baik bantulah aku untuk memulai semua ini, juga bantulah aku untuk lebih dekat pada Tuhanku, jika itu mungkin tak memberatkanmu’.

Seberat-beratnya tantangan dalam hidup adalah masa dimana kita dalam proses keluar melintas batas dan merobohkan tembok yang mengkangkangi semua pengharapan. Barangkali kita cukuplah untuk menuai sebuah kerentanan dan butuh lebih dari sekedar keyakinan dan perhitungan dalam usaha pencapaiannya. Bersanding dengan perenungan hal-hal yang belum dicapai secara berkala hanya akan merusak  keyakinan itu sendiri, maka saya mencoba melupakan sebisanya. Kadang saya juga benci hari-hari seperti hari ini atau tahun baru, dimana saya diharuskan mengingat semua itu lagi, dimana seperti ketika tahun yang baru datang semua orang seperti akan menjadi orang yang baru yang lebih dari apa yang tidak sama sekali mereka harapkan, bahkan kadang itu dilakukan tanpa perubahan sikap dalam diri. Hanya sebuah omongan, atau mungkin ditutupi dengan kedok doa. Saya sebisanya juga tidak mau semunafik itu, walaupun penyangkalan pun menjadi tidak berarti ketika berhadapan dengan apa yang disebut sebagai sikap dasar seorang manusia adalah seperti itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar