Minggu, 27 November 2011

Rumah Seribu Ombak, Debut Erwin Arnada Jadi Sutradara

TEMPO.CO, Jakarta - Penjara bukanlah akhir segalanya. Di Penjara, Erwin Arnada yang tersangkut kasus penyiaran kesusilaan justru berhasil merampungkan naskah film Rumah di Seribu Ombak. "Saya menuliskannya seama 9 bulan, tapi kepotong ketika ditahan dan menyelesaikannya di penjara," kata Erwin dalam percakapannya dengan Tempo, Kamis 29 September 2011.

Rumah di Seribu Ombak merupakan film bertema anak-anak dengan pesan utama pluralisme. Mengambil latar belakang di Singaraja Bali, film tentang persahabatan antara anak muslim dan anak hindu ternyata mengungkap sisi gelap phedofilia di Singaraja. "Saya melihat dan bertemu beberapa korban, jadi film ini berdasarkan kejadian sebenarnya," papar Erwin.

Erwin mengaku telah meriset selama tiga tahun demi cerita ini. "Saya amatin bener korban-korban phedofile dan hubungan antar agama di Singaraja," kata dia. Apalagi selama ini, Singaraja dikenal sebagai kawasan tempat penduduk muslim di Bali.

Tak perlu khawatir tentang tema film ini. Erwin berjanji, Rumah di Seribu Ombak tetap wajar ditonton oleh anak-anak. Soalnya kisah persahabatan akan berakhir bahagia.








Seperti halnya film untuk anak-anak lainnya yang penuh rasa optimis untuk mencapai cita-cita. "Akan ada kisah persahabatan beda agama yang bisa saling mengembalikan kepercayaan," ujar mantan Pemimpin Redaksi Majalah Playboy Indonesia.




Persahatan dua anak berusia 11 tahun dengan latar belakang beda agama, menurut Erwin, sesuai dengan perhatiannya selama ini, toleransi. "Kisahnya lebih kental toleransi dengan moral cerita pluralisme," ujar dia.




Agar suasana toleransi terasa, Erwin mengambil pemain dari Singaraja dan Bali pada umumnya. Memang ada beberapa nama selebriti yang ikut terlibat, antarasasam lain Lukman Sardi yang masih menimbang-nimbang dan Jrx, drummer Superman Is Dead. Adapun penulis skenario, Erwin mempercayakan kepada Jujur Prananto




Erwin di film ini akan menjadi sutradara sekaligus produser. "Ini pertama kali setelah sebelas kali saya menjadi produser film," kata dia. Film-film yang diproduseri Erwin antara lain Asmara dua Diana (2009), Jaelangkung 3 (2007),Jakarta Undercover (2006),Cinta silver (2005),Catatan akhir sekolah (2005), 30 hari mencari cinta (2004) dan Tusuk jelangkung (2003)




DIANING SARI

Jumat, 30 September 2011

MENGINSTAL PEMATIK ROKOK DI MOTOR

MENGINSTAL PEMATIK ROKOK DI MOTOR

Puisi Terakhir dari Soe Hok Gie

Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke mekkah, 
Aada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di wiraza, 
Ttapi aku ingin menghabiskan waktu ku disisi mu sayang ku…. 
Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu 
Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah mandala wangi 

Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di danang 
Ada bayi-bayi yang lapar di Biafra 
Tapi aku ingin mati disisi mu manisku 


Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya 
Tentang tujuan hidup yang tidak satu setan pun tahu 
Mari sini sayangngku 
Kalian yang pernah mesra Yang pernah baik dan simpati padaku 
Tegaklah ke langit luas Atau awan yang menang 

Kita tak pernah menanamkan apa-apa 
Kita takkan pernah kehilangan apa-apa 

Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahir 
Yang kedua dilahirkan tapi mati muda 
Dan yang tersial adalah berumur tua 

Berbahagialah mereka yang mati muda 
Mahluk kecil kembalilah dari tiada ke tiada 
Berbahagialah dalam ketiadaanmu 

Kamis, 29 September 2011

Perangai Tak Lagi Milikmu

rotasi kehidupan tak bisa terbendung
kesimpulan berdiri mendengar keraguan
berjanjilah padaku hari ini
bahwa kau ingin beribu pengharapan
tak perlu penuh kekecewaan
sewajarnya hidup kan menepikan
tak usah bersembunyi dibalik nista
bila setan bernada lesu
itulah satu pemikiran terang
sapalah si gembira hati
dan rasakan perangai sejuknya
seperti aku ini
yang akan selalu hadir dipelupuk matamu
sampai suatu hari nanti tak kau inginkan lagi
arti hadirku bersama serpihan sesalmu