Entah sudah berapa ratus kali saya mendengarkan
deretan lagu dari album ke 7 Social Distortion yang dirilis pada 18 Januari
2011. Hard Times and Nursery Rhymes. Seperti selalu ada waktu untuk saya dalam
setiap harinya untuk menikmati Still
Alive, Gimme The Sweet and Lowdown , ataupun Machine Gun Blues yang notabene
adalah single andalan pada album ini. Saya seperti harus menuliskan beberapa
pengalaman saya tentang beberapa lagu yang ada pada album ini yang ternyata
mempunyai pengaruh yang cukup bagi kehidupan saya, lagu-lagu dalam album ini
memang kebanyakan menceritakan tentang cinta dan kehilangan. Saya tidak membuat
list berdasarkan dari lagu yang paling saya suka, hanya karena memang saya
senang menuliskan semua dengan acak dan kurang beraturan. Pada dasarnya saya
menyukai semua lagu dalam album ini.
Bakersfield
Kegelisahan Mike Ness yang terdampar di Bakersfield
dan berharap untuk dapat pulang ke California. Namun jaraknya satu juta mil.
Bagian yang paling saya senangi pada lagu ini adalah ketika Mike Ness bergumam
meratapi keadaannya sendiri. Dia berjalan sendiri dengan kepala tertunduk dan
sedang berfikir bagaimana ia keluar dari kekacauan ini, keluar dari
Bakersfield. Lalu dibalik kegundahannya tersebut ia berkata,
So
I wrote a song for you, baby girl
And
I hope when I return home
The
locks ain’t changed on the doors
And
there’s still a spot for me
On
that big ol’ California king sized bed
Machine Guns Blues
Lagu ini layak dimasukkan list bukan saja karena
merupakan single andalan pada album ini, terlebih karena saya sangat menyukai
video klip nya. Video klip album ini dibuat seperti film pendek, disana
diceritakan Ness dkk adalah seorang gangster tahun 1935 dan pada saat itu
sedang merampok sebuah bank. Beberapa orang terbunuh, kemudian Ness dan yang
lainnya menjadi buronan, masuk surat kabar, diburu polisi. Polisi yang telah
mengetahui tempat persembunyian Ness menggrebek, tapi sayangnya Ness telah
pergi. Polisi mendapati Ness yang melarikan diri, kemudian terjadi baku tembak.
Ness dan kawan-kawan akhirnya terbunuh. Saya sedih Ness mati, hahaha. Untungnya
dia mati hanya dalam rekayasa video klip. Lagu ini sempat menempati urutan 10 Bilboard’s Alternative Song pada
februari 2011. Tapi saya sempat tertawa menyimak lirik pada saat lagu hampir
berakhir yang akhirnya sang gangster menyesal dan berkata “ aku adalah musuh
nomer 1 publik, maafkan atas semua hal yang pernah kulakukan, jika kita bertemu dijalan, itu bukan masalah
pribadi. Terlihat kecemasannya pada orang-orang yang telah dia tinggalkan
disana dengan pertumpahan darah dan kesengsaraan.
Alone and Forsaken
Pada lagu ini jelas bahwa pada album ini kebanyakan
menceritakan cinta dan kehilangan, dan mungkin lagu ini adalah paduan dari itu.
Kehilangan cinta yang teramat pedih. Dilupakan, ditinggalkan oleh seorang
manusia, sendirian. Saya tidak pernah menemukan lagu Social Distortion
se-melankolia ini pada album-album sebelumnya. Seperti yang dikatakan Mike Ness
bahwa sebelumnya bahwa pada rekaman kali ini dia ingin berbeda. Tapi anehnya
dia sendiri tidak yakin dengan itu semua. Sebenarnya saya sedikit lebih jarang
mendengarkan Alone and Forsaken karena memang saya lebih banyak butuh semangat
ketimbang larut dan merasakan kesedihan bersama lagu ini. Tapi itu tak
sepenuhnya benar, pada saat saya merasakan ‘galau’ seperti bahasa populer saat
ini. Ini adalah lagu pertama dalam daftar putar saya.
Road Zombie
Merupakan satu-satunya lagu instrumental Social
Distortion pada album ini. Ketukan drum energik David Hidalgo Jr memulai,
dilanjutkan dengan lantunan melodi Johnny Wickersham. Lagu instrumental yangcocok
didengarkan saat mengemudi ini melambangkan suara gitar khas Social Distortion.
Ini adalah lagu pembukaan yang sempurna untuk menunjukkan bagaimana musik Social Distortion itu
sesungguhnya.
Still Alive
Saya rasa ini adalah lagu yang dibuat Mike Ness
untuk menunjukkan bahwa dirinya dan band-nya belum habis. Meskipun usia yang
tidak muda lagi. Penegasan itu jelas pada lirik yang berbunyi :
And
I’m still alive and I will survive
I
can take what life’s got to give
Just
need a little time
And
I’m still alive, talking that some ol’ jive
I
can handle what comes my way
Just
gimme another day
Ness seakan ingin menunjukkan kepada dunia dia tetap
dapat melakukan segala sesuatu sendiri. Dalam sebuah wawancara Ness juga sempat
mengatakan "Maksudmu kami sudah
tua?" tanya Mike, lalu tertawa, "Persetan. Aku bertinju empat sampai
lima kali seminggu. Tidak ada yang lebih baik dari usia ini. Aku sedang
memikirkan apa yang bisa kulakukan 50 tahun ke depan." Pernyataan mengagetkan
memang dari pria yang sudah berusia 51 tahun. Tapi punk rock memang sudah
mendarah daging dalam diri Ness.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar