Rabu, 13 November 2013

Terimakasih, Ayah! dan Kompilasi Ini


Dia adalah pahlawan yang tak pernah diakui oleh dunia, yang tak pernah dicatat dalam buku sejarah, dan anugerah terindah yang kudapat dari Tuhan. Pria yang membuatku mengerti dunia ini, mengajarkanku tentang hal tak pernah kumengerti sebelumnya. Menguatkanku menghadapi dunia yang tak adil ini. Memberikan cintanya yang tulus yang tersirat dari sorot matanya. Saya ingat waktu kecil beliau mengajarkanku membaca surat Al-Fatihah, menceritakan cerita sebelum tidur dan terbangun di malam hari untuk membenarkan selimutku. Selama hidup mungkin tak akan pernah cukup untuk membalas apa yang telah beliau lakukan. Dad, sorry for too much moan that i have do. Kompilasi ini saya buat sebagai ungkapan respek saya kepada beliau. Dan juga untuk sekedar mengingatkan Hari Ayah Indonesia yang jatuh kemarin tanggal 12 November.

Queen - Father To Son
Saya akui memang jarang bagi saya mendengarkan lagu-lagu dari Queen, namun saya jelas memberi credit tersendiri pada band yang lahir di Inggris ini. Salah satu lagu yang paling saya kenang adalah Father To Son,  bercerita dari perspective seorang ayah, liriknya cukup untuk membuat saya bersemangat untuk mengenang kemudian (berusaha) membalas apa yang telah Ayah lakukan untuk saya. Brian May-lah yang menulis lagu ini, dari kantong album Queen II rilisan tahun 1974. I fought with you, Fought on your side.  Saya kira Brian May adalah seorang Ayah yang luar biasa menyimak dari penggalan lirik yang saya ambil itu. Kedalaman gitar dan balutan sesi piano yang tenang dalam sebuah kesempurnaan aroma heavy metal. Absolutely, saya mungkin tak akan pernah lagi menemukan sesuatu yang benar-benar mirip dengan apa yang dilakukan Queen ini.

Paul Peterson - My Dad
Lagu dengan durasi tidak begitu panjang, saya tidak pernah mengetahui Paul Peterson. Hanya satu lagu inilah yang saya ketahui dari dirinya, bercerita tentang betapa kuat sosok seorang ayah dan rasa kagum seorang anak terhadapnya. Lagu ini memang dibalut dengan musik pelan yang agak terasa biru. Pada video klip yang saya dapatkan dari Youtube, Peterson menyanyikan hampir tanpa ekspresi dengan mata berkaca-kaca, ditutup dua orang wanita yang terharu kemudian menangis. Sangat sentimental memang.

Ebiet G Ade – Titip Rindu Buat Ayah
Tidak ada alasan saya untuk tidak memasukkan lagu ini ke dalam list, terlebih Ayah saya juga menyukai penyayi ini dan beliau sempat terkejut saat saya memutar lagu-lagu Ebiet pada Active Speaker beberapa tahun lalu. Mungkin beliau terkenang dengan musik yang didengarkan dulu, cukup logis dengan analogi sederhana mungkin saat nanti usia saya hampir kepala empat dan mendengar anak saya memutar Dropkick Murphys atau American Idiot nya Greenday saya akan sama terkejutnya. Lagu ini penting bagi saya pada saat sepi, jauh dari Ayah dan mendengarkan sembari meresapi liriknya merupakan waktu-waktu paling sentimental bagi saya. Menurut saya Ebiet G Ade adalah penulis lagu terhebat di Indonesia, selain tentunya Iwan Fals dan Benyamin Sueb.

Ada Band feat Gita Gutawa – Yang Terbaik Bagimu
Satu lagi lagu berbahasa Indonesia yang saya masukkan adalah lagu yang ditulis Krishna Balagita Yang Terbaik Bagimu (Jangan Lupakan Ayah). Ya, lagu ini cukup mainstream dan juga sempat booming dulu. Dalam video klipnya divisualkan bagaimana seorang Ayah mengajari anaknya naik sepeda dan bermain gitar. Suara seriosa Gita menambah indah lagu ini untuk didengarkan. Saya tidak tahu banyak tentang Ada Band, hanya sekedar pembicaraan beberapa kawan dan mendengar beberapa lagu mereka juga dari playlist yang diputar kawan saya dan tentunya saya tak pernah tertarik dengan nama band tanpa kekreatifan ini. Namun untuk satu lagu ini benar-benar mengesankan saya pikir.

Miley Cyrus and Billy Ray Cyrus - I Learned From You
Lupakan sejenak segenap kegilaan yang dilakukan Miley Cyrus yang sudah terlalu membosankan untuk ditulis oleh media arus utama. Saya tidak menulis ini untuk itu, saya akan membahas salah satu lagunya, karena memang hanya lagu ini yang saya dengar dari Miley Cyrus. Proyek duet dengan sang Ayah ini menghasilkan satu lagu berjudul I Learned From You, yang saya lakukan hanyalah mendengar lagu ini. Ya, hanya mendengarkan sambil mencoba mengerti liriknya. Saya tidak mengetahui lebih dalam tentang mereka. Terlalu mainstream bagi saya pemeran Hannah Montana ini. Tapi saya berterimakasih dengan lagu ini, saya bisa menjadikan sebuah soundtrack hidup  mungkin (jika itu tak berlebihan). Karena memang semua yang dikatakan pada lagu ini saya jalani dulu dengan Ayah saya. Sometimes I couldn't hear what you're trying to tell me//I thought that I knew all I need to know//I didn't understand that the doors you would open//Could take me somewhere I wanted to go//I can be strong for you now//You taught me how. Seakan menggambarkan hal yang dulu sempat saya lewati. Bukan memperbuas kenangan, hanya mengumpulkan sekeping cinta yang dulu terasa begitu indah sampai kini.


"Father taught us that opportunity and responsibility go hand in hand. I think we all act on that principle; on the basic human impulse that makes a man want to make the best of what's in him and what's been given him." -- Laurence Rockefeller

Tidak ada komentar:

Posting Komentar