Rabu, 07 Maret 2012

Bertahtakan Mendiang Kegelapan

Gaun malam langit mulai bergerai
Diantara bilas kasih rembulan tepian timur
Selaksa rinai sejukmu mengalun lembut, menggetarkan lentera jiwa
Ribuan kertas dan pena tersungkur di sampingku
Merah cinta mendera kesempitan jiwa menggapai rinai indahmu
Ku terbias dan melerai lentera membakar pesonamu
Hari penuh noda sudah ku lalui bersama mimpi tiada pasti
Aku merindu, dimana satu titik kehidupan  kulalui bersamamu
Mengendapkan pesona tiada akhirmu dalam hati terdalam
Harapan pagi sudah kujamah dan kusimpan
Tajam..........
Kulihat perangai itu menusuk dalam ruang batinku
Samar samar aku merasakan pelukmu hadir bersama hangat cintamu
Padamnya mata dunia
Tak mampu menghentikan segala resapan syair elegi memilukan
Aku lebih dari sekedar tertunduk diam
Namun terlebih, karena aku tertampar lepas merangkai bulanan kesempatan
Aku merindukanmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar