Minggu, 14 April 2013

Tentang Semangat Selama Ini

 Akhir-akhir ini saya sering membuat daftar-daftar useless seperti band favorite, lagu favorite dan hal-hal tak penting lain. Entah mengapa hal-hal bulshit ini seperti layak diangkat. Entah mengapa hal sepersonal ini seperti layak dibaca khalayak. Dibawah ini ada daftar 5 suara vokalis yang saya sering dengarkan. Mengapa 5? Karena saya rasa ini sudah cukup dan mungkin hanya 5 vokalis yang bisa saya ceitakan. Bukan, saya bukan pemuja angka lima juga. Itu bukan juga angka favorit atau keberuntungan saya. Ah, untuk apa pula hal ini dibahas lagipula ini tak lebih dari bualan di tengah hari.

Langsung saja inilah 5 musician yang keren dimata saya :

 Mike Ness




Yang pertama jelas, sebagai seorang fans Social Distortion naif rasanya jika tak memasukkan opa Ness ke dalam list. Walaupun sepertinya saya sudah terlalu banyak membuat ulasan tentang Ness tapi tidak ada salahnya karena dia adalah idola abadi saya. Saya selalu suka dengan suara serak Ness, apalagi dipadukan dengan kesan gahar penuh tato penampakan Mike Ness, pun dengan lirik-lirik lagu yang tak hanya menceritakan dunia yang putih. Namun dunia nihilis juga. Dengan 7 album yang telah dirilis Social Distortion saya sudah cukup puas mendengar suara Mike Ness setiap malam menjelang tidur. Belum lagi album solonya, setiap hari saya mendengarkan lagu-lagunya tanpa kebosanan sedikitpun. Kebanyakan lagu dan album Social Distortion memang dirilis pada perioode 90an dan 80an, ada sedikit kekecewaan kenapa saya tidak ada pada zaman itu. Hahaha, tapi saya senang bisa mendowload lagunya di internet dengan gratis seperti saat ini, mungkin kalau saya ada pada periode 90an saya harus membeli CD atau kaset agar bisa mendengarkan lagu mereka. Ness yang dari remaja telah merasakan hidup di jalanan dan menjadi gangster. Dia sempat kecanduan obat terlarang sampai harus masuk rehabilitasi, eh tampaknya pada tulisan-tulisan saya sebelumnya sudah terlalu banyak saya mengulas tentang kehidupan Mike Ness. Saya begitu mengidolakannya karena memang Ness dan Social Distortion telah menemani pemberontakan hidup saya sampai saat ini.

 Blake Shelton




Terkenal sejak menyayikan lagu Austin pada tahun 2001, namun saya baru mengenalnya pada tahun ini. Setelah ia merilis album barunya dan salah satu lagunya Sure Be Cool If You Did merupakan lagu yang pertama kali saya dengarkan. Berhari-hari saya mendengarkan lagu yang sama. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk lebih mengenal siapakah Blake Shelton itu, saya mencari semua artikel dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengannya. Ternyata saya sudah melewatkan 7 album darinya. Berhari setelah hari itu tak sadar sudah semakin banyak lagu yang saya download dengan penyanyi yang sama Blake Shelton. Agak terlambat memang saya mengenalnya tapi beruntung saya sempat ‘menenemukannya’ dengan musiknya. Dia adalah satu-satunya penyanyi country yang saya sukai, jika dulu otak saya tidak dipenuhi dengan musik-musik punk rock semisal NOFX atau The Offspring mungkin saya akan tahu Blake Shelton dari awal. Tapi saya tak menyesalinya.

Marcus Mumford





Saya belum bisa bercerita banyak tentang Marcus Mumford karena dia adalah idola yang sangat baru bagi saya, tapi saya tahu Mumford dan bandnya telah merilis dua album Sigh No More dan Babel. Mumford sendiri merupakan pendiri Mumford and Sons. Walaupun baru mengeluarkan 2 album namun lagu mereka pernah berada pada papan atas dalam daftar Billboard. Saya selalu suka melihat gaya Mumford ketika tampil diatas panggung, saya juga suka dengan gitar kecil klasik yang sering dipakainya, bahkan dengan gaya berpakaiannya yang simple, saya selalu suka. Saya mengenal Mumford dan bandnya pertama kali ketika membuka situs youtube, pada sisi sebelah kanan ada video berjudul I Will Wait. Judul yang easy reading itu membuat saya penasaran. Saya yang penasaran lalu membuka vidoe tersebut. Dan seperti kata-kata pepatah klasik “jatuh cinta pada pandangan pertama” atau lebih tepatnya jatuh cinta ketika pertama mendengarkan.

Scott Stapp




Mungkin saya salah telah memasukkan Scott Stapp ke dalam list, tapi apa daya saya tak bisa berbohong kepada diri sendiri. Jika saja ia tak terlalu benyak memasukkan injil ke dalam musik Creed mungkin bandnya akan lebih besar dari sekarang. Bahkan ada yang menyebut band mereka adalah aliran Christian Band. Seiring dugaan tersebut akhirnya memaksa Scott untuk keluar dari Creed dan memilih bersolo karir pada 2003. Walaupun anggapan itu sudah sering ditampik oleh Creed, namun media tetap saja menjadi pembentuk persepsi bagi masayarakat. Bahkan pada suatu waktu Scott Stapp pernah mengatakan
"Kami sudah mengatakannya berulang kali, kami bukan 'band Kristen.' Kami tidak punya rencana untuk membuat orang lain mempercayai keyakinan yang sama dengan kami."
 Penuturan Scott itu seakan menunjukkan memang tidak ada niatannya untuk memasukkan unsur religius dalam lagu atau videonya. Tapi persepsi khalayak luas memang selalu layak dianggap benar meskipun tak sepenuhnya benar. Satu yang pasti saya benar-benar tak dapat menolak bahwa suara Scott Stapp memanglah luar biasa mempesona. Dari lagu One sampai One Last Breath. Pada akhirnya saya tidak akan (merasa) salah telah memasukkan nama Scott Stapp pada list ini karena list ini terlalu personal bagi saya.

Nate Ruess





Pada awalnya saya kira Fun adalah sebuah band seperti kebanyakan lain, punya satu single bagus tapi yang lain dengan kualitas asal-asalan. Tapi saya harus dibuat malu dengan persepsi negatif itu. Nyatanya album Some Nights-nya Fun telah membuat saya mengakui kualitas vokal Nate Ruess. Apalagi pada lagu Carry On, ada semangat luar biasa yang saya rasakan setelah mendengarkan lagu ini. Ada semacam aura lain yang selalu mengiringi lagu ini ketika Nate Ruess melantunkannya. Meski hanya dengan 3 orang personil kemampuan bermusik mereka tidak bisa dipandang sebelah mata dengan mengusung aliran rock alternatif band ini juga telah memasuki jajaran paling wahid tangga lagu di berbagai negara. Belakangan saya baru tahu bahwa Nate Ruess adalah bekas vokalis dari band The Format yang telah mengeluarkan 2 album, beberapa single dan lagu kompilasi. Sayangnya saya tidak tahu penyebab Nate Ruess pindah dari The Format. Entahlah, mungkin lain kali akan saya cari informasi tentang alasan Ruess pindah dari The Format. Yang pasti saat ini saya sedang sibuk mendengarkan lagu berjudul Why Am I The One.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar