Malam tiada berbintang, mendung semenjak sore, apalagi
dingin yang njengkut ini. Sungguh suasana yang mengabarkan malam akan berbasah
ria. Namun kami tidak mengendurkan niat bahkan tidak peduli dan segera berlari menuju tempat biasa, atau
kebiasaan malam minggu. Dunia balap liar malam. Hal itulah yang sering terlihat
dua tahun lalu bersama hari penuh
keliaran. Mengadu dan membuat bangga. Totalitas dan kecenderungan yang tinggi
bagi kami untuk menjalani malam-malam penuh kesombongan pada awal 2010.
Balapan, hanya kata itu yang selalu berdengung diantara kawan-kawan. Bukan
balap resmi yang diwarnai oleh umberella girl ataupun paddock yang tertata
rapi. Tetapi balapan liar yang bagi kami saat itu adalah hal yang keren, kami ingat, kami
sangat menikmati hembusan angin ketika memacu motor dijalanan yang terasa bagaikan trek atau ketika kami lolos dari penggrebekan polisi
yang membabi buta. Kami masuk didunia ini bukan hanya untuk sekedar untuk
terlihat keren ataupun untuk sekedar bisa menghina orang lain karena kalah
balapan dengan kami. Namun alasan kami adalah gabungan dari dua hal
diatas.
Kawan, seharusnya kalian tak banyak berubah. Walaupun kini aku telah memutuskan untuk fokus menjalani studyku dan tak pernah lagi terlihat
bergelut dengan apeknya bau oli. Aku tahu kalian masih intens seperti dulu,
seperti malam-malam diawal tahun 2010. Kuharap kalian tak pernah lagi terjaring
razia, seperti yang pernah dialami beberapa kawan lain pada saat itu. aku masih
mengingatnya. Hahaha, begitu bodohnya kita semua pada saat itu. namun begitu,
tingginya solidaritas diantara kita yang membuat kita membuat perkumpulan
konyol yang identik dengan dunia balap. Aku ingat betul ketika kita semua
memutuskan untuk tak ada ketua, wakil
ketua atau apapun itu tentang sebuah otorisasi. Kita semua disini sama dan
setara, tak ada yang lebih hebat atau lebih lemah. Setidaknya nilai itulah yang
dapat kita ambil sisi positifnya daripada hanya berkoar 'bedigasan' di jalanan
dan mengkangkangi mereka yang tidak secepat kita.
Kawan, kuyakin kalian juga masih ingat betapa bahagianya
kita semua setelah mengalahkan musuh abadi kita saat itu, bersorak kemudian
menceritakannya di tempat tongkrongan dengan sombongnya. Aku tahu dunia yang
kita hadapi ini memang kejam, entah itu tentang keberanian pak polisi menendang
paksa seorang kawan sampai terjatuh dari motornya karena mencoba lari atau pada saat kehilangan
beberapa orang manusia hanya karena ngebut. Kita beruntung, kita tak pernah
mencium busuknya bau aspal atau trotoar jalan yang bercat biru-putih.
Tak penting memang mengingat semua itu, lebih tak penting
lagi kenapa saya mau menulis tentang hal tak penting ini. Kawan-kawan kuharap
kalian tak banyak berubah, tetap santun kepada polisi yang sudah menjadi seperti kucing yang menganggu
ketentraman jiwa kita. Aku ingat kalian Blacek yang selalu ketakutan saat ada razia, Pocker dengan ribuan joke-nya dan copycat-nya yang mengejek orang lain, Tonot dengan keberaniannya 'menggertak', Tolot dengan solidaritas dan kesombongan, Supan terimakasih telah memberikan kami suatu malam konyol dan
kawan-kawan lain yang setia menunggu pukul 5 pagi untuk bisa tidur. do not miss you at all Hahahaha. Salam
Racing Never Die.
![]() |
Salah satu scene yang akrab terlihat pada awal 2010 an |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar