Bulan ke 9 dalam tahun ini sudah hampir berakhir.
Banyak cerita yang sempat saya ingat maupun tak sempat saya agungkan sama
sekali. Selain ribut-ribut tentang pemilu gubenur DKI Jakarta dan tentang
tawuran anak-anak SMA, tak ada yang lebih menggemparkan (baca:membosankan)
layar televisi kontrakan. Saya memang tak ingin ambil pusing. Karena memang tak
ada yang bisa saya lakukan, selain mematikan tv dan tidur diruang tamu tanpa
alas sehelai pun. Saya memang orang super munafik yang tak pernah mau untuk
sekedar dimanfaatkan. Bahkan untuk hal-hal yang menyangkut tujuan bersama.
Alasan saya jelas dan fundamental, kita semua disini sejajar tak ada yang lebih
baik atau paling baik. Satu sisi dalam hati saya sebenarnya ingin seperti dulu,
berbagi cerita bersama kawan-kawan disore hari di depan SD inpres era Soeharto.
Tapi memang itu sudah lagu lama, dan saya bukanlah orang yang mudah menangis
dan memperbuas kenangan masa lalu. Itu mungkin penjelasan kedua betapa munafik
saya.
Rabu, 26 September 2012
Rabu, 05 September 2012
Catatan Kecil untuk Kotrek
Suaramu terdengar kembali beberapa hari lalu ketika
seorang kawan menelfon dan menyambungkan ke nomermu. Kau bilang kau merindukan
hal-hal yang pernah kita lakukan dulu. Kau tahu? Aku juga menantikan hal itu
datang kembali walau jelas aku tahu kau dan aku sudah banyak berubah, tak se-absurd dulu. Kau bilang hal seremeh yang
kita lakukan akan terkenang suatu saat nanti, katamu dahulu sekali. Damn, you life your words, all memories is still our mine. Kita
dulu menjadi bagian sebuah komunitas yang bahkan belum terfikirkan namanya.
Kita hanya terus berjalan, terus mengalir dan terus-terusan melakukan sesuatu
yang tak main-main. Sedikit menantang aparat yang razia. Kita begitu beruntung
tak pernah berjodoh dan naik mobil patroli mereka. Kau kini telah menempuh
jalan yang kau pilih. Aku yang bertanya tentang kepulanganmu pun jarang kau
menjawabnya. Catatan ini tak akan kubuat sepanjang catatan pemberontakan dengan
analisis dangkal kebanyakan. Karena ini
memang merupakan catatan personal walaupun aku merasa banyak orang membaca ini.
Aku hanya ingin mengabarkan padamu bahwa kau tak sendirian menginginkan hal
yang dulu datang kembali. Kebersamaan itu penting mirip lagunya Slank yang
berjudul 'makan ga makan asal ngumpul'. Memang seperti kebanyakan omongan
klasik dimana susah, sedih, senang kita lewati bersama. Aku tahu sampai saat
ini kau masih penasaran dan ingin melanjutkan Resident Evil. Aku ingin
mengabarkan padamu bahwa game itu ternyata telah diselesaikan oleh Yudi, dengan
level hard pula. Memang sialan. Aku ingat ketika dulu kau bermain dan bingung
menemukan jalan menuju level berikutnya dan lalu kau memutuskan untuk berhenti
bermain untuk beberapa hari. Haha, wujud protes yang sungguh sangat amat bodoh.
Langganan:
Postingan (Atom)